Rabu 25 Feb 2015 16:09 WIB

Kemendag: Perdagangan RI-Brasil Belum Terganggu

Dubes Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto.
Foto: Antara
Dubes Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan sektor perdagangan Indonesia-Brazil belum terpengaruh meski hubungan kedua negara saat ini sedang memanas.

"Saya kira tidak ada perubahan (dengan Brazil), ekonominya tidak masalah. Kita akan lihat arahan selanjutnya," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, Rabu (25/2).

Nus mengatakan Kemendag memiliki Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Negeri Samba tersebut, namun hingga saat ini belum ada laporan ataupun keluhan dari perwakilan yang ada.

"Kami ada ITPC di sana, tidak ada keluhan. Perdagangan masih berkelanjutan," ujar Nus.

Nus menjelaskan Indonesia masih mengantongi defisit perdagangan dengan Brazil, yang berarti kinerja ekspor Negeri Sepak Bola tersebut masih bergantung terhadap Indonesia. Beberapa komoditas yang diekspor oleh Brazil antara lain adalah, kapas, minyak kedelai dan turunannya, serta jagung.

"Dengan Brazil kita defisit, memang mereka bergantung dari kita," kata Nus.

Impor non-migas Indonesia dari Brazil pada 2014 mencapai 2,55 miliar dolar Amerika Serikat. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,23 persen jika dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 2,21 miliar dolar AS.

Sementara untuk tren impor dalam lima tahun terakhir, menunjukkan peningkatan sebesar 9,94 persen. Tercatat impor pada tahun 2010 sebesar 1,71 miliar dolar AS, dan pada 2014 menjadi 2,55 miliar dolar AS.

Untuk neraca perdagangan non-migas untuk kedua negara pada 2014, Indonesia mengantongi defisit sebesar 1,05 miliar dolar AS.

Hubungan kedua negara memanas setelah Pemerintah Brazil, terkait dengan penundaan secara mendadak penyerahan surat kepercayaan (credentials) Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto, setelah diundang secara resmi pada upacara di Istana Presiden Brasil pada 20 Februari 2015.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement