REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Indonesia berpotensi menjadi negara maju yang ditopang oleh sektor industri kreatif unggulan. Sektor ini memiliki peran signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing.
Tahun 2014 tercatat, sektor industri memberikan kontribusi sebesar 23,57 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu, industri juga menyerap tenaga kerja hingga 15,39 juta jiwa.
"Potensi sektor ini jelas memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan bagi Indonesia. Peran industri kreatif juga diharapkan dapat menjadi salah satu industri unggulan," kata Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI) Mohammed Ali Berawi, Selasa (24/2).
Namun, ia melihat selama ini antara pemerintah, pelaku industri dan pakar industri kreatif masih terkesan berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu diperlukan wadah yang mempertemukan semua pihak terkait sehingga tercetus arah kebijakan yang membawa industri kreatif menjadi unggulan.
DRPM UI akan mempertemukan semua pihak terkait di sektor itu dalam satu forum khusus, yaitu Seminar dan Diskusi Nasional: Kebijakan dan Langkah Strategis dalam Pengembangan Industri Unggulan Nasional.
Seminar ini dihadiri Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Baekraf) Triawan Munaf dan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Harjanto serta pimpinan UI dan civitas akademika UI juga pegiat industri.
"Forum ini melakukan akselerasi pembangunan industri unggulan nasional yang berdaya saing dan akan dibahas arah kebijakan, konsep hingga langkah strategis untuk membangun industri menjadi unggulan," jelasnya.