Senin 23 Feb 2015 11:43 WIB

Pedagang Beras Akui Kenaikan Harga Kali Ini Tertinggi

Rep: C80/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja memasukkan beras ke karung di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (22/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Pekerja memasukkan beras ke karung di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (22/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga beras yang terus melambung selama sebulan terakhir, diakui pedagang merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut dinilai akibat ada beberapa daerah penghasil beras yang mengalami gagal panen.

Wiwi (31 tahun), seorang pedagang beras di pasar Soreang, Kabupaten Bandung, mengeluhkan kenaikan beras kali ini cukup tinggi. Rata-rata, kenaikan harga beras mencapai Rp 1500.

Saat ini, kata dia, harga beras paling mahal Rp 12 ribu untuk jenis setra. Sama halnya dengan beras Soreang atau beras Ciherang juga mencapai Rp 12 ribu. Sementara untuk beras yang paling murah yaitu Rp 10 ribu untuk jenis beras cianjur.

''Hampir sebulan mengalami kenaikan. Tapi kali ini yang tertinggi. Sebab, awal tahun lalu paling tinggi kenaikan Rp 500, dan masih ada beras yang harga Rp 8500. Sekarang mah enggak ada. Tahun ini paling tinggi kenaikannya,'' katanya, saat ditemui di pasar Soreang, Senin (23/2).

Sementara itu, Acep Darusalam (50), yang juga berdagang di pasar Soreang mengeluhkan kenaikan harga beras yang sudah cukup lama tersebut. Menurutnya, kenaikan tersebut disebabkan oleh beberapa wilayah yang mengalami gagal panen serta belum masuk musim panen.

Ditokonya, harga beras paling murah mencapai Rp 10 ribu untuk beras yang kualitas jelek. Sebelumnya, beras yang biasa dipakai untuk hajatan tersebut dijual di harga Rp 8 ribu. Sementara untuk Cap jago saat ini Rp 12 ribu. Naik Rp 1000 dari harga sebelumnya Rp 11 ribu.

Acep mengaku saat ini ada penurunan jumlah pembeli, yang biasanya Rata -rata dapat menjual beras satu ton. Saat ini menjual kurang dari jumlah tersebut.

Dilain pihak, dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan, belum mengetahui penyebab kenaikan harga beras tersebut. Namun, diskoperindag akan segera melakukan operasi pasar untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

''Kita akan berkoordinasi dengan dinas pertanian serta badan ketahanan kabupaten Bandung. Dalam rangka mengetahui apa penyebab kenaikan tersebut,'' kata kepala diskoperindag kabupaten Bandung, Popi Hopipah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement