Kamis 12 Feb 2015 21:24 WIB

Pertamina Selesaikan Pembangunan Tujuh MRU BBG

Rep: Elba Damhuri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas memeriksa pipa gas di kapal Pertamina Gas 2 di ship to ship (STS) Teluk Kalbut, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/10).(Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas memeriksa pipa gas di kapal Pertamina Gas 2 di ship to ship (STS) Teluk Kalbut, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/10).(Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) tampaknya berjalan mulus. Pertamina telah menuntaskan pembangunan tujuh //Mobile Refueling Unit// (MRU) pengisian compressed natural gas (CNG) untuk pelaksanaan program konversi BBM ke BBG bagi transportasi jalan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan ketujuh MRU tersebut merupakan kelanjutan dari program yang dibiayai APBN 2014. Pertamina, sebagai BUMN energi nasional, kata Ali, mendapat penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan program konversi BBM ini.

Pertamina menyediakan infrastruktur BBG CNG, yang terdiri dari SPBG, MRU, dan jaringan pipa gas dari dan APBN yang dikelola BUMN migas itu. “Sebagai bentuk komitmen kuat untuk percepatan program konversi BBM ke BBG, Pertamina telah sukses menuntaskan proses pembangunan MRU ini dalam jangka waktu yang singkat, kurang dari tiga bulan," kata Ali dalam penjelasannya, Kamis (12/2).

Pemerintah, jelas Ali, menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina atas keberhasilannya menuntaskan proyek ini lebih cepat. Selanjutnya, MRU tersebut akan dikelola oleh Pertamina melalui PT Pertamina Gas Niaga.

Ali mengatakan MRU selanjutnya akan ditempatkan di tujuh titik lokasi strategis yang terintegrasi dengan jalur-jalur angkutan umum dan tidak terjangkau oleh infrastruktur gas. Pertamina telah menempatkan tiga unit MRU di Mother Station Cibubur pada Ahad (8/2) untuk pengisian CNG sebelum beroperasi melayani kebutuhan masyarakat. CNG yang dipasarkan bermerek dagang Pertamina Envogas.

Adapun, masing-masing unit MRU memiliki ukuran 20 kaki dengan kapasitas penyimpanan sekitar 1.800 Lsp. "Masing-masing MRU terdiri dari satu unit storage dan satu kompresor untuk pengisian CNG ke kendaraan konsumen," kata Ali.

 

Pada 2014, Pertamina mendapat alokasi dana APBN mencapai Rp 1,53 triliun yang digunakan untuk pembangunan tujuh MRU dan 10 unit SPBG. Penugasan pengeloaan dana itu sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 2435 K/15/MEM/2014.

Selain membangun dengan dana APBN, Pertamina juga membangun 12 SPBG dengan biaya sendiri dengan investasi 47 juta dolar AS atau sekitar Rp 500 miliar. Dengan demikian, total SPBG yang dibangun menjadi 22 unit.

Pembangunan tujuh MRU terkait dengan konversi BBM dilakukan untuk menjawab banyaknya jumlah kendaraan di Tanah Air, khususnya di Jawa. Gaikindo memperkirakan penjualan kendaraan pada tahun ini mencapai 1,2 juta atau sama dengan periode tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement