Kamis 12 Feb 2015 20:11 WIB

Rupiah Melemah, JK: Selama Stabil, It's Ok

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1).   (Antara/Widodo S. Jusuf)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS makin terpuruk hingga menembus level Rp 12.800. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai selama nilai rupiah masih stabil, maka tak akan ada masalah.

"Tapi itu rupiah selama stabil saja sekitar itu, its ok," kata JK di Hotel Dharmawangsa, Kamis (12/2).

Lanjutnya, kondisi rupiah ini justru baik bagi ekspor Indonesia serta untuk menurunkan nilai impor Indonesia. "Mungkin ekspor kita baik malah," tambahnya.

JK mengatakan melemahnya nilai tukar Rupiah ini juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti, faktor ekonomi atau faktor eksternal.

"Ya tentu ada faktor-faktor lain. Dolar, rupiah itu kan kadang-kadang naik turun karena faktor ekonomi, ada faktor issue atau faktor luar. Saya belum tahu ada faktor apa ini," jelas JK.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar disebabkan oleh harga minyak yang terus turun.

"Ini faktor eksternal, ini paling mempengaruhi. Jadi, faktor eksternal, baik yang berkaitan dengan harga minyak yang terus turun, semuanya berpengaruh faktor eksternal," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (12/2).

Kendati demikian, ia menyebut inflasi masih bisa dikendalikan dan neraca perdagangan juga akan membaik. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan Kamis memburuk dan menembus level Rp 12.800.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement