REPUBLIKA.CO.ID, MATARAN -- Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi meminta perbankan syariah bisa membuka layanan bank hingga pelosok desa guna memerangi masyarakat dari para rentenir.
"Kita ketahui rentenir ini hadir ketika ada kebutuhan masyarakat. Ketika ada ruang kosong, masyarakat tidak tahu harus ke mana akhirnya berurusan dengan rentenir. Di sinilah semestinya peran perbankan itu hadir di desa," kata Zainul Majdi di Mataram, Kamis.
Menurutnya, sudah saatnya peran perbankan terutama bank syariah bisa hadir di seluruh pelosok daerah maupun desa untuk bisa memutus ruang bagi para rentenir memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan bunga yang mencekik.
Karena kalau sudah begitu, maka peluang dan kesempatan rentenir bisa memberikan pinjaman kepada masyarakat akan berkurang dan bahkan hilang dengan sendirinya.
"Tetapi itu bisa terjadi, jika pihak perbankan bisa menjangkau daerah terpencil, sehingga tidak hanya terpusat di kota melainkan seluruh wilayah, baik pengusaha kecil, para pemilik kios, toko, pedagang kaki lima, UMKM, dan masyarakat kecil lainnya," jelasnya.
Untuk itu, sebagai daerah berpenduduk Muslim, gubernur berharap kepada seluruh perbankan baik bank syariah maupun bank umum lainnya untuk bisa menjangkau dan mendekatkan pelayanannya ke seluruh pelosok desa di NTB.
"Karenanya saya mengajak perbankan untuk bisa terjun ke bawah mendekatkan pelayanan dan hadir di tengah-tengah masyarakat, sehingga harapan masyarakat untuk ke rentenir sudah tidak ada lagi," katanya.