REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta sejak Ahad (8/2) kemarin disinyalir disebabkan oleh sistem drainase Jakarta yang buruk. Banjir banyak terjadi di ruas-ruas jalan raya ketimbang di pemukiman.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Yoga. Menurutnya, banjir kali ini tidak semata-mata berasal dari luapan air sungai, tetapi karena aliran air hujan tidak dapat seluruhnya ditampung dan dialirkan dalam saluran drainase.
“Justru air sungainya belum meluap banyak tetapi jalan-jalan raya banyak tergenang karena aliran air tidak bisa keluar,” jelasnya, saat dihubungi ROL, Selasa (10/2).
Menurutnya, selain drainase yang buruk, banjir juga diperparah dengan tidak adanya daerah tangkapan air di sekitar ruas-ruas jalan tersebut. Sehingga air yang berasal dari hujan lokal, terus menggenang.
Hampir sebagian besar kavling-kavling bangunan di samping jalan raya tidak memiliki daerah resapan air yang cukup. Ini mengakibatkan hujan yang jatuh di setiap kavling semuanya dibuang ke jalan.
“Bisa dibayangkan, saluran drainasenya sudah tidak berfungsi maksimal, juga kavling-kavling yang ada tidak melaksanakan fungsinya untuk menyiapkan daerah serapan air,” ujar dia.