Senin 02 Feb 2015 17:22 WIB

Jokowi: Produk Banyak, Hanya Secuil Masuk Pasar Dunia

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ilham
Pertumbuhan Tekstil dan Produk Tekstil: Karyawan merapikan kain lokal yang dijual di salah satu tokoh di Pasar Mayestik, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pertumbuhan Tekstil dan Produk Tekstil: Karyawan merapikan kain lokal yang dijual di salah satu tokoh di Pasar Mayestik, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan, banyak produk Indonesia yang memiliki kelas internasional. Namun, Indonesia baru meraup keuntungan secuil dari yang ditawarkan dunia saat ini. Sebagai misal, produk mebel dunia memiliki pasar senilai 480 miliar dolar AS. Akan tetapi, Indonesia baru mencapai 1,8 miliar dolar AS. 

''Produk kita terlalu banyak, hanya identifikasi produk itu tidak pernah kita lakukan,'' kata dia, Senin (2/2) siang.

Menurut Jokowi, hal tersebut akan diarahkan kepada para dubes agar berkunjung ke daerah. Dia mencontohkan, Pasar Tanah Abang bisa mengekspor lebih dari 2.000 kontainer per bulan. Padahal, di sana produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah. 

Jokowi berjanji akan menyambungkan antara produk dan pasar. Pasar, lanjut Jokowi, tergantung dari jenis produk. Soalnya, segmentasi setiap produk berbeda. Namun, Indonesia memiliki banyak produk yang bisa memasuki semua negara di dunia. 

Jokowi menilai, kecilnya raihan Indonesia dari pasar dunia karena produk tidak dipromosikan dengan baik. Jokowi meminta para perwakilan Indonesia di luar negeri harus memasarkan dengan baik produk-produk dalam negeri. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement