Kamis 29 Jan 2015 16:24 WIB

Tingkatkan Produksi Minyak, Pemerintah Didorong Gunakan Teknologi Nano

Red: M Akbar
produksi minyak Indonesia
produksi minyak Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanfaatan teknologi nano dalam proses eksplorasi minyak menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktifitas minyak dalam negeri. Hadirnya teknologi nano ini diharapkan juga dapat mengaktifkan kembali sumur-sumur minyak yang saat ini sudah tidak lagi berproduksi.

Masukan tersebut menjadi benang merah dari forum diskusi 'Membangun Kemandirian Migas Nasional dalam Perubahan Undang Undang Migas Mendatang' yang digelar oleh Universitas Trisakti di Jakarta, Kamis (29/1).

''Pemerintah dan pelaku bisnis seharusnya bisa memberikan suatu masukan yang bersifat integated, bukan lagi parsial, dalam upaya meningkatkan produksi minyak. Rasanya pemanfaatan teknologi nano bisa dijadikan pilihan untuk dapat dikembangkan,'' kata Rosa Richir dari Himpunan Magister Teknik Perminyakan Universitas Trisaksi.

Rosa menyatakan pemanfaatan teknologi nano dalam mengeksplorasi minyak sebenarnya sudah dilakukan di sejumlah negara. Ia berharap, sudah sepatutnya perkembangan teknologi advance itu diterapkan juga oleh Pertamina maupun pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri. ''Saat ini Rusia sudah memiliki teknologi advance yang siap membantu Indonesia untuk mengeksploitasi minyak Indonesia,'' ujarnya.

Zainal Achmad, peneliti dari Poverep Energy Institute, menjelaskan dalam prinsip pengelolaan migas perlu adanya tata kelola migas nasional yang lebih baik. Saat ini, kata dia, kondisi cadangan minyak dan gas bumi nasional sudah sangat terbatas. Di sisi lainnya, kata dia lagi, pertumbuhan peningkatan cadangan minyak dan gas bumi justu berjalan lambat. ''Kemudian produksi minyak terus menurun tajam dan kenyataannya sekarang bahwa negara kita telah menjadi net oil importer. Tentunya diperlukan adanya pemikiran solutif,'' katanya.

Sementara itu Alexander Maltsev, direktur dari PT Novomet Artificial Lift Indonesia, menyatakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tentunya tak bisa lepas dari modernisasi teknologi serta perlu adanya sistem yang dikembangkan. ''Dalam hal ini, kami siap membantu Indonesia untuk stabilisasi produksi minyak melalui pemanfaatan teknologi baru,'' katanya.

Melalui tknologi yang telah dikembangkannya, Alexander menjelaskan, pihaknya dapat membantu reaktivasi sumur-sumur minyak yang tak lagi berproduksi, membangun sumur-sumur dalam beragam kondisi ekstrem serta menyediakan peralatan produksi minyak dengan masa pemakaian yang lebih panjang dan kontinu.

''Kami sudah mengembangkannya di 15 negara. Saat ini kami masuk pada fase berikutnya untuk melakukan penetrasi di kawasan Asia Pasifik. Saya yakin dengan kerjasama dari masyarakat Indonesia dan teknologi baru, rasanya kita bisa membuat Indonesia menjadi pemimpin di kawasan ini,'' tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement