Rabu 28 Jan 2015 22:10 WIB

100 Hari Jadi Presiden, Jokowi Diminta Percepat Pembangunan Infrastruktur

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Infrastruktur Jalan
Foto: Republika/Prayogi
Infrastruktur Jalan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Seratus hari berlalu sejak Presiden Joko Widodo dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Bersama Kabinet Kerja, kebijakannya dalam hal alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur dinilai sudah tepat. Selebihnya, Jokowi diminta segera melakukan percepatan pembangunan untuk katrol perekonomian.

"Sejauh ini perencanaan sudah cukup bagus, sekarang pasar menunggu realisasi dan percepatannya," kata Ekonom Danareksa Research Institute Damhuri Nasution kepada ROL Rabu (28/1). Percepatan menurutnya penting, sebab dampaknya akan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, percepatan pembangunan infrastruktur akan memperlancar arus barang dan orang serta menumbuhkan optimisme di tengah situasi harga yang labil. Ia mengaku tak melihat sesuatu yang hilang dari 100 hari yang terlewati di kepemimpinan Jokowi dalam aspek ekonomi.

Waktu 100 hari bukanlah waktu yang panjang untuk melihat hasil dari apa yang direncanakan. Lagi pula, gaya kepemimpinan kabinet kerja yang tak banyak berjanji melainkan realisasi sejauh ini menunjukkan adanya optimisme yang tinggi, di samping ditampilkan pula niatan untuk memperbaiki postur anggaran.

Maka dari itu, lanjut dia, tantangan sebenarnya bukan pada seratus hari pemerintahan awal, namun seratus hari kemudian di mana realisasi yang dibarengi optimisme tinggi itu dinanti. "Pemerintahan baru ditantang untuk mendobrak rumitnya perizinan dan proses birokrasi, juga ditantang untuk merealisasikan transparansi," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement