REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah dan DPR menyepakati produksi terjual (lifting) minyak mentah dan kondensat dalam asumsi RAPBN Perubahan 2015 sebesar 825.000 barel per hari. Kesepakatan tersebut tercapai dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Selasa.
Sudirman mengatakan, asumsi "lifting" minyak tersebut sesuai perkembangan terakhir.
"Kami sepakat 'lifting' minyak 825.000 barel per hari," katanya.
Menurut dia, perhitungan "lifting" tersebut sudah memperhitungkan kontribusi Blok Cepu sebesar 99.642 barel per hari. Kesepakatan "lifting" tersebut lebih rendah dari asumsi nota keuangan RAPBN Perubahan 2015 sebesar 849.000 barel per hari.
Sebelumnya, sebagian besar Anggota Komisi VII DPR meragukan pemerintah mencapai target 849.000 barel per hari.
Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra, Kardaya Warnika mengatakan, target "liifting" yang realistis adalah 816.000 barel per hari. "Angka 849.000 barel per hari sudah tidak realistis dengan harga minyak yang saat ini sekitar 50 dolar per barel," kata Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto.
Saat forum lobi antarfraksi Komisi VII DPR didapat angka "lifting" 810.000-840.000 barel per hari. Sebanyak empat fraksi di antaranya mengusulkan angka 815.000 barel per hari.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengakui target 849.000 barel per hari memang tidak realistis menyusul penurunan harga minyak.
Ia mengatakan, saat penetapan target 849.000 barel per hari pada Desember 2014, produksi minyak berkisar pada 800.000 barel per hari.
Sementara, pada Januari 2015, produksi hanya sekitar 790.000 barel per hari. "Kami menghitung ada selisih 16.000 barel per hari," katanya.
Lalu, penurunan harga minyak memberikan dampak penurunan produksi sebesar 15.000 barel per hari. "Terakhir, kami mendapat lagi angka penurunan dari kontraktor lainnya sebesar 10.000 barel per hari," katanya.
Dengan demikian, menurut dia, terdapat penurunan sebesar 41.000 barel per hari dari angka 849.000 barel per hari. "Dari angka-angka itu, kami memperkirakan 'lifting' 810.000-825.000 barel per hari," katanya.
Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan mengatakan, pihaknya optimistis produksi Cepu sesuai target 99.642 barel per hari. "Kami baru saja menghubungi manajemen ExxonMobil Cepu Limited dan mereka menyanggupi 99.642 barel per hari," katanya.
Saat ini, produksi Cepu sudah mencapai 40.000 barel per hari. Lalu, pada akhir Juni 2015, produksi bakal bertambah 80.000 barel per hari dan terus bertambah menjadi 165.000 barel per hari pada kuartal keempat 2015.