Selasa 27 Jan 2015 19:11 WIB

Desember 2014, Fee Based Income BRI Rp 6,1 Triliun

Rep: C87/ Red: Djibril Muhammad
Petugas melayani nasabah di kantor BRI Syariah, Jakarta, Selasa (27/1).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di kantor BRI Syariah, Jakarta, Selasa (27/1).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencapai pertumbuhan fee based income sebesar Rp 6,1 triliun pada 2014. Pertumbuhan fee based income mencapai 24,9 persen dibandingkan 2013 yang mencapai sebesar Rp 4,9 triliun.

Direktur Bisnis dan UMKM BRI, Djarot Kusumayakti, mengatakan untuk mengoptimalkan jaringan dan pemanfaatan teknologi terkini guna mendukung pertumbuhan bisnis perbankan, BRI terus mendorong transaksi e-channel dan e-banking.

Capaian tersebut didukung pertumbuhan signifikan dari fee based income yang berasal dari transaksi e-banking, tercatat meningkat 71,5 persen dari tahun sebelumnya.

"Potensi pengembangan bisnis e-banking masih sangat luas, mengingat saat ini Bank BRI terus memberikan edukasi tentang Mobile Banking dan Internet Banking kepada nasabah yang umumnya menggunakan transaksi tunai. Hal ini juga menunjukkan bahwa BRI mendukung terciptanya cash less society," jelas Djarot di gedung BRI, Jakarta, Senin (26/1).

Di samping itu, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dalam bertransaksi, lanjutnya, Bank BRI mengembangkan jaringan unit kerja baik konvensional maupun e-channel.

Dalam periode Desember 2013 sampai Desember 2014, BRI telah menambah 594 unit kerja konvensional dalam bentuk Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dan Teras BRI keliling.

Per Desember 2014, BRI memiliki 10.396 jaringan kerja konvensional, yang terdiri dari 8.360 jaringan mikro, termasuk Teras BRI dan Teras BRI Keliling, 971 Kantor Kas, 584 KCP, 461 Kantor Cabang, serta 19 Kantor Wilayah yang terhubung real time online.

Sementara itu, peningkatan jumlah jaringan e-channel didominasi oleh pertambahan Electronic Data Capture (EDC), yang bertambah 45.268 menjadi 131.204 unit, serta Automatic Teller Machine (ATM) yang bertambah 2.500 menjadi 20.792 unit.

"Dengan infrastruktur teknologi informasi yang handal serta didukung dengan jumlah nasabah yang besar, Bank BRI merupakan bank yang terdepan dalam mendukung terciptanya finansial inclusion dalam perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai bank yang sangat siap menjadi bank terbesar di Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement