REPUBLIKA.CO.ID,DUBLIN-- Ketua International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde memperingatkan konsekuensi jika negara-negara Eropa berusaha merundingkan utang mereka jelang pemilu Yunani.
"Upaya kolektif dipersilahkan tetapi pada saat yang sama utang adalah utang dan itu adalah kontrak. Gagal bayar, restrukturisasi, perubahan persyaratan memiliki konsekuensi pada tanda tangan dan kepercayaan tanda tangan," kata Lagarde kepada Irish Times, Selasa (20/1).
Alexis Tsipras, kepala koalisi anti-penghematan Syriza, telah mendesak perundingan ulang persyaratan dana talangan (bailout) Yunani yang ditetapkan oleh kreditur utamanya, IMF dan Uni Eropa serta pembatalan parsial utang publik yang sangat besar.
Ia telah menyerukan konferensi kreditur dan yang mengacu pada Konferensi London pada 1953 yang membatalkan utang Jerman setelah Perang Dunia II.
Yannis Dragasakis, seorang anggota parlemen Syriza dan wakil ketua parlemen, bereaksi terhadap komentar Lagarde.
"Itu diperlukan untuk menyesuaikan utang karena hal itu saat ini tidak berkelanjutan. Ekonomi Yunani telah mengalami bencana dan kemampuannya saat ini terbatas," kata dia.
Lagarde berbicara tentang rencana program pelonggaran kuantitatif Bank Sentral Eropa.
"Apa yang saya harapkan adalah bahwa semua upaya dan semua pengorbanan yang dibuat dalam lima tahun terakhir tidak akan sia-sia dan tidak akan disia-siakan oleh langkah-langkah berlebihan," katanya.