Sabtu 10 Jan 2015 02:02 WIB

TNI AD Dikerahkan Jadi Penyuluh Pertanian

Rep: c78/ Red: Esthi Maharani
  Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes.  (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes. (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengantisipasi kekurangan penyuluh pertanian dalam upaya swasembada pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melakukan kesepakatan dengan TNI Angkatan Darat (AD). Ada 50 ribu Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang akan dikerahkan sebagai tenaga penyuluh pertanian di sentra-sentra produksi pertanian. 

Seperti diketahui, Kementan mengaku membutuhkan 70 ribu orang tenaga penyuluh, namun yang tersedia hanya 20 ribu orang saja. 

“Kemarin kita sudah ada kesepakatan, bahkan KSAD berkomitmen siap dicopot jabatannya apabila program swasembada tidak terwujud,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman di hadapan para pengurus Kadin pada Jumat (9/1). 

Penyuluh pertanian, lanjut dia, sangat penting mengingat salah satu masalah pertanian saat ini adalah kurangnya keterampilan petani untuk menggunakan metode-metode baru pertanian yang lebih efisien. 

TNI 'terpaksa' dikerahkan karena pemerintah sudah membatasi perekrutan PNS. Menurutnya, TNI bisa diajak kerja sama untuk menjadi 'pasukan pertanian'. 

Setelah disepakati bersama, tugas selanjutnya yakni melatih para tentara untuk menjadi penyuluh pertanian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement