Kamis 08 Jan 2015 14:15 WIB

Menko Perekonomian Optimis Februari Harga BBM Turun Lagi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Tahun 2015 Premium Tidak Bersubsidi: Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU, Jakarta, Jumat (19/12).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tahun 2015 Premium Tidak Bersubsidi: Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU, Jakarta, Jumat (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian Sofyan Djalil meyakini harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar akan kembali mengalami penurunan pada Februari 2015 nanti.

Penurunan harga BBM ini akan disesuaikan dengan harga minyak dunia yang terus menerus menurun dan kini tembus hingga di bawah 50 dolar AS per barel.

"Insya Allah, karena kan harga minyak dunia terus turun, ya kita akan menyesuaikan. Kalau tidak ada perubahan signifikan dalam harga minyak dunia, dari trend sekarang, dan rupiah, harga BBM ini tergantung pada harga minyak dan rupiah," jelasnya di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (8/1).

Ia menjelaskan, perubahan harga ini sudah termasuk perhitungan menggunakan formula alpha, yakni ongkos distribusi dan marjin, serta penghitungan keuntungan Pertamina.

"Dan ini kita akan hitung ditambah dengan alpha dan kentungan pertamina. Itu akan disesuaikan. Saya yakin, Februari akan turun lagi," katanya.

Meski begitu, pemerintah masih menghitung kisaran penurunan harga BBM untuk bulan depan. Dengan perubahan harga BBM tiap bulan ini, ia pun yakin masyarakat akan mulai terbiasa. Sehingga, nantinya harga BBM pun dapat berubah hingga dalam dua pekan sekali.

"Nanti kalau minyak dunia naik lagi, dollar naik lagi, itu naik lagi, nanti kita kebiasaan seperti pertamax, kalau pertamax ditetapkan dalam dua minggu sekali untuk sementara premium ditetapkan satu bulan sekali, tapi mungkin akan disesuaikan dalam dua minggu sekali," jelasnya.

Sofyan juga mengatakan, kenaikan harga BBM jenis solar dapat terjadi dengan menambahkan subsidi solar Rp 1.000 tiap liternya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement