Kamis 08 Jan 2015 08:45 WIB

Pasar Obligasi Indonesia Tergantung Bank Sentral AS

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Julkifli Marbun
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.
Foto: Aditya Pradana P/Republika
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar obligasi di Indonesia tergantung kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dalam menaikkan suku bunga.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan, dengan pencabutan subsidi BBM jenis premium diprediksi suku bunga obligasi bisa lebih rendah.

Menurut Kiswoyo, selama 2015 perkembangan yield obligasi akan tergantung suku bunga The Fed. ''Kalau naik tinggi, akan membuat suku bunga obligasi kita juga naik,'' kata dia kepada Republika, Rabu (7/1) sore.

Dia menilai, prospek pasar obligasi tahun ini selama The Fed belum menaikkan suku bunga masih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement