REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan pemerintah untuk menghapus bahan bakar premium diperkirakan akan membuat pengusaha SPBU lokal terancam kalah saing dengan asing.
"SPBU lokal akan terpukul karena tidak akan mampu bersaing dengan SPBU asing," kata Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas kepada ROL, Rabu (31/12).
Menurut Anwar Abbas, jika gagasan itu direalisasikan, maka bahan bakar minyak yang akan dijual di pasaran sudah pasti akan kompetitif. Yaitu, ron 92 (pertamax) yang dijual SPBU lokal dan ron 95 yang dijual di SPBU asing.
Anwar mengatakan, penghapusan ron 88 (premium) berarti Pertamina tak lagi menawarkan produk yang berbeda dengan asing. Sehingga nasib 5.300 SPBU milik lokal akan terancam.
Pemerintah, menurut Anwar, seharusnya memikirkan bagaimana cara melindungi rakyat dan pengusaha lokal. Karena premium telah menjadi instrumen melindungi rakyat dan pengusaha lokal. "Jangan hanya mempertimbangkan aspek harga saja," kata Anwar.