Jumat 26 Dec 2014 21:36 WIB

Jangan Sepelekan Kicauan Nasabah Bank Syariah

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Syariah Bukopin, Jakarta, Kamis (25/9).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Syariah Bukopin, Jakarta, Kamis (25/9).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUSKAT --  Pelaku industri syariah perlu mewaspadai perubahan perilaku nasabah. Lembaga riset Ernest and Young (E&Y) mempelajari keluhan dan kicauan nasabah yang disampaikan melalui jejaring sosial.

Hasilnya ternyata tidak begitu memuaskan. Dari 2,2 juta nasabah yang berbagi testimoni selama mereka menggunakan produk jasa keuangan syariah menunjukkan tingkat kepuasan yang biasa saja.

Padahal mereka sudah bertahun-tahun menggunakan jasa perbankan syariah. Kesimpulan ini diperoleh E&Y setelah menganalilis testimoni layanan perbankan syariah di  Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Indonesia, Turki, Qatar dan Oman melalui jejaring sosial.

Ashar Nazim, perwakilan E&Y yang konsen terhadap keuangan syariah menjelaskan nasabah kini semakin aktif dan vokal terhadap pengalaman mereka. Pengalaman yang dibagikan ini bisa mempengaruhi nasabah lain untuk memilih atau tidak memilih produk keuangan syariah yang ditawarkan.

Diakuinya,  membangun basis pelanggan yang loyal bagi bank syariah yang didasarkan pada nilai tambah bukanlah hal yang mudah. Perlu ada satu akselerasi kinerja yang bisa menjembatani layanan di perbankan syariah dan konvensional.

Di masa depan, kata Ashar, bank-bank syariah yang bisa memperkuat layanan pelanggan melalui penggunaan teknologi digital akan tumbuh sangat positif. Sebaliknya, bank yang tidak mengikuti kemajuan digital dikhawatirkan akan ditinggalkan nasabah. Pasalnya, nasabah akan lebih tertarik untuk memilih perbankan konvensional yang cenderung lebih besar dan dapat memenuhi kebutuhan digital.

E&Y melaporkan aset perbankan syariah di pasar global pada tahun 2014 mencapai 778 miliar dolar AS atau Rp 9.612 triliun. Aset ini tumbuh rata-rata 17 persen dari 2009-2013. Pangsa pasar perbankan syariah yang terbesar diantaranya berada di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Malaysia. Pangsa pasar perbankan syariah di Arab Saudi, Kuwait dan Bahrain mencapai 48,9 persen, 44,6 persen dan 27,7 persen dibaningkan perbankan konvensional.

sumber : Times of Oman
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement