Sabtu 20 Dec 2014 10:41 WIB

Pasar Keuangan Rakyat OJK Dibuka Hari Ini

Rep: C78/ Red: Winda Destiana Putri
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali langkah menuju sukses literasi keuangan Indonesia, Pasar Keuangan Rakyat (PKR) dibuka hari ini, Sabtu (20/12).

Digawangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan sejumlah lembaga jasa keuangan, pasar berfungsi mengajak masyarakat, terutama yang berada dalam kelompok menengah ke bawah, agar mampu memilih dan memanfaatkan produk jasa keuangan dengan maksimal.

Bertempat di Hall D JIExpo Kemayoran, pembukaan PKR tampak ramai, terutama oleh para pelaku jasa keuangan. Seluruh area padat dan dibagi ke dalam beberapa zona stand, di antaranya zona perbankan sebanyak 37 stand, zona pasar modal sebanyak 55 stand, zona asuransi sebanyak 67 stand, zona pembiayaan 41 stand, zona binaan 31 stand dan zona icip-icip sebanyak 24 stand.

"Nantinya, para pengunjung akan diedukasi soal apa itu perbankan, pasar modal, pembiayaan, pegadaian, asuransi dan dana pensiun," kata Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S Soetiono dalam acara pembukaan PKR.

Keberadaan  PKR, juga ingin membantu agar masyarakat memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan baik, terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas dan mendapatkan pemahaman mengenai manfaat dan risiko produk dan jasa keuangan.

Dikatakannya, PKR juga berguna bagi industri keuangan yakni agar semakin tinggi potensi transaksi keuangan yang dilakukan masyarakat sehingga potensi keuangan yang diperoleh LJK semakin besar. Selain itu juga memotivasi LJK mengembangkan produk dan layanan sesuai kebutuhan masyarakat.

Bagi ekonomi makro, kata dia, diharapkan semakin banyak masyarakat yang well literate semakin banyak jumlah pengguna produk dan jasa keuangan, sehingga pada akhirnya akan menciptakan pemerataan kesejahteraan dengan semakin banyak yang menabung. Diharapkan pula sumber dana untuk pembangunan semakin meningkat serta semakin banyak orang memanfaatkan dana LJK.

"Intermediasi di sektor jasa keuangan diharapkan semakin besar," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement