Rabu 17 Dec 2014 18:51 WIB

Harga BBM Lokal Lebih Mahal dari Impor, Ini Penjelasan Pertamina

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Petugas PT. Pertamina EP Asset 3 memeriksa pipa minyak di Stasiun Pengumpul Utama A, Jatibarang, Jawa Barat, Selasa (28/10).    (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas PT. Pertamina EP Asset 3 memeriksa pipa minyak di Stasiun Pengumpul Utama A, Jatibarang, Jawa Barat, Selasa (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota tim reformasi tata kelola migas Agung Wicaksono menyebut bahwa harga BBM dari kilang dalam negeri lebih mahal dibanding BBM yang diimpor oleh pemerintah. VP Communication Pertamina Ali Mundakir mengungkapkan, hal ini mungkin terjadi karena fasilitas-fasilitas kilang dalam negeri tergolong tua.

"Jadi kenapa BBM dalam negeri lebih tinggi dari MOPS, bahwa kilang Pertamina ini tua-tua. Dengan desain mengolah crude-crude (minyak mentah) Indonesia yang sebagian besar adalah minyak mentah sweet dan light. Sehingga harga lebih mahal. Padahal biaya pokok produksi BBM itu 93 persen komponennya adalah minyak mentahnya, jelas Ali kepada awak media, Rabu (17/12).

Itulah mengapa, Ali menjelaskan, bahwa saat ini Pertamina sedang menggenjot program Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk memodernisasi kilang di dalam negeri. Jika program itu berjalan Pertamina akan bisa mengolah minyak dengan kandungan sulfur lebih tinggi atau sour crude juga heavy crude yang harganya lebih murah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement