Kamis 11 Dec 2014 21:26 WIB

Rhenald Kasali: Emirsyah Bawa Garuda jadi Billion Dolar Company

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Emirsyah Satar
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Emirsyah Satar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rhenald Kasali, praktisi bisnis sekaligus sahabat Emirsyah Satar, mengaku tidak kaget dengan pengunduran diri sahabatnya. Rhenald mengaku, sebelumnya sudah mendengar kabar ini dari Emirsyah langsung.

"Dan saya sendiri juga meyakini ini adalah waktu yang tepat.Dan memang dia berhasil membawa Garuda menjadi Billion Dolar Company," jelas Rhenald kepada Republika, Kamis (11/12).

Rhenald menambahkan, masyarakat harus diberikan edukasi bahwa meruginya Garuda tidak lantas "financially bankrupt", namun lebih kepada akibat dari mikro ekonomi Indonesia dan rupiah yang sedang melemah. "Bagaimanapun, harus diingat Emir sudah mengantarkan Garuda sejauh ini. Masyarakat harus tahu bahwa Garuda bukan bangkrut," lanjut Rhenald.

Ruginya Garuda ini, Emir menilai karena lalainya pemerintahan sebelumnya dalam menjalankan perannya dalam menjaga stabilitas mikro ekonomi. Lagipula Garuda juga melakukan ekspansi berupa pembelian pesawat baru dan rute baru.

Sehingga tak mungkin langsung menunjukkan angka profit. "Waktu itu Emir masih optimis karena situasi ekonomi masih bagus. Tapi nda tahunya pada saat pemilihan presiden, pemerintah kita yang lalu cenderung, tidak menjalankan peran mikronya," jelas Rhenald.

Peran mikro yang dimaksud Rhenald adalah bagaimana perusahaan BUMN dan swasta memiliki daya saing yang tinggi dalam hal mekanisme harga. Pemerintah sebelumnya menurut dia lalai dengan membiarkan harga BBM tunggi, avtur mahal dan dirjen perhubungan udara yang mengatur batas atas harga.

Seharusnya harga dibiarkan mengambang agar agar perusahaan bisa untung, karena memang Garuda memiliki servis yang bagus. Akan tetapi karena dihambat biaya naik sayangnya harga tak bisa ikut meningkat.

Emir menambahkan, ke depannya Dirut Garuda yang baru akan menghadapi dua tantangan berat. Pertama adalah bagaikan Garuda melakukan sinergi dengan perusahaan BUMN dan kedua adalah bagaimana membawa Garuda perlahan bangkit dari kerugian.

"Tantangan kedua adalah diseluruh dunia, bisnis airline merugi. Bisnis ini bukan bisnis yang menguntungkan. Termasuk Sandiaga Uni yang jago juga rugi," ujarnya diikuti tawa.

Namun Rhenald percaya bahwa Garuda bisa semakin berjaya ke depannya. Dia meyakini Emirsyah telah meletakkan dasar yang baik dan kuat dalam tubuh Garuda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement