Kamis 11 Dec 2014 17:15 WIB

Temui JK, Dirut BTN Diminta Percepat Biaya Perumahan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank BTN
Foto: Republika/Prayogi
Bank BTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) diminta untuk mempercepat pembiayaan perumahan. Menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono pun melaporkan kinerjanya selama ini.

"Kita melaporkan kinerja kita, dan pak wakil presiden memberikan arahan, BTN supaya bisa memberikan suatu percepatan dalam pembiayaan perumahan yang lebih besar lagi, dalam rangka program-program pemerintah," kata Maryono usai menemui JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (11/12).

Ia mengatakan BTN akan lebih fokus pada peningkatan pembiayaan rumah-rumah bagi warga berpenghasilan rendah. "BTN akan mendapatkan peran yang utama untuk itu," kata Maryono.

Lanjutnya, BTN juga akan membantu program rumah murah untuk rakyat yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan JK. Namun, program ini masih akan dibahas kembali dengan pemerintah.

Terkait anggaran Rp 200 miliar untuk uang muka program Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, Maryono mengaku belum mendapatkan informasi. "Besok lihat hasilnya dari rapat tim," katanya.

 

Maryono mengatakan, pemerintah dan BTN saat ini tengah berupaya memperbaiki kinerja perusahaan yang tengah jeblok ini. Yakni dengan meningkatkan peran BTN dalam program rumah untuk rakyat. "Itu nanti ada, itu itungannya nanti. Karena ini menjalankan program pemerintah yang bahwa BTN akan siap menjalankan program pemerintah," katanya.

Ia pun mengatakan akan membahas konsep strateginya dengan pemerintah terkait pembiayaan rumah ini. Maryoto juga mengaku telah mempertimbangkan kemungkinan suku bunga meningkat dalam program pembiayaan perumahan untuk rakyat kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement