REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai adanya peluang mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Hal itu dilakukan melalui sejumlah program pengentasan kemiskinan pemerintah dan program khusus.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo, mengatakan BPS mencatat angka kemiskinan per Maret 2014 sebesar 11,25 persen. Menurutnya, program wajib belajar 12 tahun yang diterapkan pemerintah bakal menurunkan angka kemiskinan secara efektif. Sebab, hampir sebagian besar penduduk miskin di Indonesia tingkat pendidikannya SMP ke bawah.
Namun, salah satu yang agak kurang diperhatikan pemerintah, kata Sasmito, yakni bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau organisasi Islam. Misalnya dalam hal pemanfatan zakat. Menurutnya, zakat bukan hanya dipakai konsumsi tapi juga meningkatkan taraf hidup dan kualitas penduduk miskin.
"Seperti zakat bergulir barangkali bisa membatu juga, kombinasi seperti itu sangat penting. Terutama keterampilan sektor pertanian, pendidikan akan sangat membantu sektor pertanianan," jelasnya.