REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penurunan tajam harga minyak sejak Juni bisa merugikan beberapa pengekspor minyak mentah tetapi secara keseluruhan hal itu baik bagi ekonomi dunia. Hal tersebut diungkapkan Direktur Pelaksanan Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, Senin (1/12).
"Akan ada yang diuntungkan dan dirugikan, tetapi secara keseluruhan itu kabar baik untuk ekonomi global,"katanya di Washington.
Harga minyak telah jatuh tajam sejak akhir Juni lalu. Penyebabnya, persediaan minyak dunia meningkat dan permintaan global untuk minyak lebih lambat.
Sementara beberapa pengekspor dirugikan karena jatuhnya harga minyak, tetapi secara keseluruhan hal tersebut akan menambah mendorong pertumbuhan global. Karena, konsumen dan pebisnis akan membayar lebih sedikit untuk konsumsi energinya.
"Ini mungkin menjadi tambahan 0,8 persen (pertumbuhan) untuk negara-negara paling maju, karena semua dari mereka adalah pengimpor minyak, apakah Anda melihat pada AS, Jepang, tentu Eropa ... dan Tiongkok," kata dia.
Pengekspor minyak mentah "mendapat pukulan" tetapi ia menyakini pukulan tersebut sudah dikalkulasi oleh para pengekspor minyak.
Pada Oktober, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi 3,3 persen dan 3,8 persen pada 2015. Pemangkasan itu didasari stagnasi yang terjadi di Eropa dan Jepang serta perlambatan pertumbuhan di negara berkembang.