REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) menilai membeli minyak langsung tanpa melalui trader lebih menguntungkan.
Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Fahmy Radhi mengatakan, pembelian minyak secara langsung tanpa melalui trader lebih menguntungkan.
"Yang dilakukan Jokowi setelah menjadi presiden beli minyak langsung, dan ternyata jauh lebih murah," kata dia seusai rapat perdana Tim Reformasi Tata Kelola Migas di Kementerian ESDM, Rabu (26/11) malam.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dengan Angola menjalin kerja sama bisnis. Di antaranya, pembelian langsung minyak bumi dari perusahaan minyak Angola, Sonangol EP.
Menurut Fahmy, langkah tersebut menghemat sekitar Rp 30 triliun.
Dia mengatakan, dengan penetapan harga lebih mahal apabila membeli minyak melalui Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), disinyalir terdapat gejala tidak baik di anak usaha Pertamina itu.
Dia menambahkan, Tim Reformasi Tata Kelola Migas akan memastikan kebenaran terkait transaksi perdagangan minyak di Petral.
''Kita telisik juga kalau ternyata sudah parah akan kita rekomendasikan untuk dibubarkan,'' jelas Fahmy.