Rabu 19 Nov 2014 16:43 WIB

Petral Akan Ditinjau Ulang

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
  Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini M Soemarno (tengah), dan Ketua Tim Reformasi Tata kelola Migas Faisal Basri saat konferensi pers tentang pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Jakarta, Ahad (16/11).   (Republika/ Yasin Habibi)
Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini M Soemarno (tengah), dan Ketua Tim Reformasi Tata kelola Migas Faisal Basri saat konferensi pers tentang pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Jakarta, Ahad (16/11). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan meninjau ulang keberadaan anak usaha Pertamina, Pertamina Trading Limited (Petral).

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, Presiden Joko Widodo menanyakan Petral saat melakukan rapat kabinet.

''Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM diinstruksikan lakukan peninjauan ulang keberadaan Petral,'' kata dia dalam Konferensi Pers di kementerian ESDM, Rabu (19/11) siang.

Sudirman dan Menteri BUMN Rini Soemarno memutuskan untuk segera meminta Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk melakukan interaksi dengan Petral dan Pertamina. Selanjutnya, tim tersebut akan memberikan laporan tentang Petral.

Sebelumnya, Ekonom UI Faisal Basri ditunjuk menjadi ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Tujuan pembentukan tim tersebut utamanya untuk memberantas mafia migas.

Sudirman mengatakan, masa depan Petral akan ditentukan bergantung dari laporan tim tersebut. Petral kerap disebut-sebut sebagai bagian dari mafia migas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement