REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masih ingat dengan pesta rakyat Jokowi setelah pelantikannya? Begitu banyak melibatkan masyarakat. Artis dalam dan luar negeri memeriahkan pesta yang berakhir di Monas itu.
Dalam pesta itu, masyarakat berkumpul di monas, menyambut presiden RI ketujuh. Sekarang pestanya berpindah. “Pesta rakyat dimonas telah usai, sekarg di SPBU,” ujar netizen, Rina Martha, dalam akun twitternya, @Rina_Martha, yang dikoentari dengan tanda sedih oleh CEO Pedoman News, Fadjroel Rahman dalam akun twitternya, @fadjroeL, Selasa (18/11)
Kebijakan Jokowi ini menuai banyak pertentangan dari pengguna sosmed di dunia maya. Ada yang menunjukkan penyesalannya karena telah memilih Jokowi pada pilpres lalu. Semuanya diluapkan hingga akhirnya menjadi trending topik dengan tagar #ShameOnYouJokowi dan #SalamGigitJari.
Setelah menaikkan harga BBM Rp 2 ribu, presiden Jokowi ramai-ramai mendapat salam gigit jari dari pada netizen. Septian Hidyah Ikmal dalam akun twitternya, @accept_tian, menyatakan
Kenaikan BBM dilakukan pemerintah. Namun resikonya bukan mereka yang menanggung. “Resiko ditanggung rakyat.. Koyok ngene iki pilihanmu?? Seng jarene pro-rakyat,” ujarnya
Netizen lainnya, Saypul Bahri @ipullipu21 dari Cakung, Jakarta Timur , menyatakan, “Harusnya kita bisa menikmati turunnya harga minyak dunia, bukan sebaliknya #salamgigitjari."
Harga BBM bersubsidi resmi naik Rp 2.000 per liter mulai 18 November. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta masyarakat untuk tidak panik merespons kenaikan harga BBM tersebut.
"Ingin disampaikan pada masyarakat bahwa persedian aman. Tidak perlu berbondong-bondong ke SPBU. Masyarakat tidak perlu mengalami kepanikan," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Senin (17/11).
Menurut Sudirman, pasca presiden mengumumkan harga BBM baru, Pertamina akan langsung melakukan persiapan teknis agar keputusan menaikkan harga BBM dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.