Senin 17 Nov 2014 22:58 WIB

BBM Naik, Tarif Angkutan Umum Diprediksi Naik Hingga 50 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
 Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam. (Republika/ Yasin Habibi)
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam. (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang resmi diumumkan Senin (17/11) ikut mengerek tarif angkutan umum. Tarif diprediksi naik hingga 50 persen.

Seorang pengemudi angkutan Kota Jakarta Selatan trayek 36, Rizal, mengaku memang belum ada keputusan resmi dari Organda Jakarta mengenai kenaikan tarif angkutan umum.

Tapi, dari pembicaraan antara sesama pengemudi, tarif diprediksi akan naik antara Rp 1.000 hingga Rp 1.500. Tarif yang berlaku saat ini masih Rp 3.000.

Ia mengaku harus sabar menunggu keputusan resmi meski harus menanggung beban pendapatan yang berkurang. Ia hanya berharap kepastian kenaikan tarif bisa diputuskan pekan ini.

"Untung setoran juga belum naik. Ikut menunggu kenaikan tarif resmi," kata dia, Senin (17/11).

Pengemudi angkutan jurusan Pasar Minggu-Pondok Labu itu mengaku pasrah dengan harga premiun yang naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement