Senin 17 Nov 2014 12:52 WIB

Terpilih Jadi Ketua Pemberantas Mafia Migas, Ini Kicauan Faisal Basri (II)

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon Gubernur Independen Faisal Basri
Foto: Antara
Calon Gubernur Independen Faisal Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah terpilih sebagai Ketua Pemberantas Mafia Migas, Faisal Basri langsung berceloteh di media twitter. Melalui akun @faisalbasri, ia mengatakan betapa pentingnya kehadiran tim pemberantas mafia migas.

Ia mengatakan, "migas bukan sekedar sumber energi, melainkan juga sebagai pundi-pundi penerimaan negara atau penopang APBN. Ironisnya, subsidi BBM sudah jauh melampaui penerimaan negara dari bagi hasil minyak dan pajak keuntungan perusahaan minyak,"

"Subsidi BBM-lah yang membuat primary balance dalam APBN sudah mengalami defisit sejak 2012,". "Lebih ironis lagi, dalam sepuluh tahun terakhir, sembilan tahun terjadi subsidi BBM lebih besar dari defisit APBN. Secara tak langsung bisa dikatakan sebagian subsidi BBM sudah dibiayai dengan utang pemerintah,"

"Salah urus pengelolaan migas berimbas pula terhadap kemampuan industri," "Karena tidak membangun kilang selama puluhan tahun, Indonesia kehilangan kesempatan menghasilkan produk ikutan dari BBM, yakni konsensat yang merupakan bahan baku utama industri petrokimia,"

"Industri ini merupakan salah satu pilar utama industrialisasi. Tak heran kalau selama satu dasawarsa terakhir pertumbuhan industri manufaktur hampir selalu lebih rendah dari pertumbuhan PDB,"

"Akibat lainnya, impor plastik dan barang dari plastik dan produk kimia organik relatif besar, masing-masing terbesar keempat dan kelima,"

"Sudah saatnya kita menata ulang sektor migas. Kondisi yang kian memburuk berkelamaan terutama disebabkan oleh menyemutnya berbagai kelompok kepentingan (vested interest) yang melakukan praktisi pemburuan rente (rent seeking),"

"Hanya dengan penguatan institusi agar para elit tidak leluasa merampok kekayaan negara kita bisa mewujudkan cita-cita sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945,"

"Tugas sejarah kita mentransformasikan dari exclusive economic and political institutions menjadi inclusive political and economic institutions,"

"Semoga kekayaan alam kita menjadi berkah, bukan kutukan, bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Itulah barangkali makna dari penugasan Tim Pemberantasan Mafia Migas. Kesempatan emas untuk menata sektor migas secara total,"

"Mohon dukungan kita semua,'' ujar dia seperti dikutip dari akun twitternya @faisalbasri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement