REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Efisiensi dan Produktivitas bisa dijadikan kunci sebuah perusahaan untuk menghadapi kenaikaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Seperti yang disampaikan Head of Equity First State Investment Hazrina R Dewi, dia mengatakan, pasca kenaikan BBM, belum tentu semua harga komoditas naik.
"Kalau kita lihat survey, belum tentu semua harga akan naik, saya lihat perusahaan bisa evaluasi masing-masing untuk efisiensi, mana yang perlu ditekan dan tidak," ujar Hazrina di Jakarta, belum lama ini.
Dia mencontohkan harga gas yang juga diprediksinya akan rendah. "Ini hanya contoh saja, misalnya setelah Amerika merubah struktur gas, itu juga merubah cara main kita, semua akan dihitung ulang. Jadi efisiensi perusahaan bisa disesuaikan dengan kondisi," kata dia.
Oleh karena itu, termasuk untuk investasi yang aman pasca kenaikan BBM juga menurut dia, tergantung margin dari investasi tersebut nantinya.
Dia menambahkan, di samping efisiensi, tentu produktivitas sebuah perusahaan yang harus ditingkatkan. "Lebih ke efisiensi dan produktivitas. Sementara diversifikasi, saya tidak terlalu menyarankan sebab itu artinya perusahaan tidak punya line of atau fokus bisnisnya apa," tambahnya.