Selasa 11 Nov 2014 22:40 WIB

Mendidik ‘Menteri Keuangan Rumah Tangga’

Rep: dwi murdaningsih/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Senin (22/9). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Senin (22/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perempuan memegang peranan penting dalam gerakan sadar keuangan. Perempuan memegang peranan penting dalam berbagai keputusan keuangan baik rumah tangga maupun bisnis. Jika rumah tangga adalah miniatur negara, maka perempuan bak menteri ekonomi yang memiliki otoritas penuh untuk mengatur keuangan.

Sebanyak 51 persen keuangan keluarga dilakukan oleh perempuan. Sebagian besar keptutusan diambil sendiri, tanpa konsultasi dengan suami. Maka, mendidik perempuan untuk semakin melek keuangan, semakin pandai manabung adalah pekerjaan rumah agar para ibu ini bisa mengelola keuangan dengan baik.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data bahwa tingkat literasi keuangan perempuan Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan pria. Tingkat literasi pada perempuan baru mencapai 19 persen, sementara pria 25 persen. Sayangnya, ternyata literasi keuangan perempuan Indonesia termasuk yang terendah di Asean.

Anggota Dewan Komisioner OJK Kusumaningtuti S Soetiono mengatakan perempuan perlu terus mendapatkan edukasi agar semakin melek keuangan. Apalagi dari hasil survey, 33 persen usaha kecil di Indonesia juga dimiliki oleh perempuan. Para perempuan perlu terus dilatih agar bisa mengelola keuangan dengan bijak.

OJK bekerjasma dengan Commonwealth Bank mendukung edukasi keuangan perempuan Indonesia melalui program Women Investment Series (WISE). Program ini akan menyasar berbagai profesi perempuan baik profesional, ibu rumah tangga dan pemilik usaha. Perempuuan yang akan menjadi target adalah perempuan kelas menengah, yang memasuki usia kerja dan telah mendapatkan penghasilan serta ibu rumah tangga.

 “Inkusi keuangan kita masih cukup rendah, kita berpandangan bahwa betapa potensialnya kaum ibu, apapun profesinya, apakah ibu rumah tangga atau berkarir, mereka selalu berfungsi sebagai menteri keuangan,” ujar Kusumaningtuti, Selasa (11/11).

Executive Vice President Head of Wealth Management and Business Strategy Commonweatlh Bank Indonesia Rian E Kaslan mengatakan literasi keuangan ini akan dimulai dengan menyasar komunitas.

Menurunya, wanita menjadi segmen untuk mencapai kesejahteraan financial. Berdasarkan hasil survey, hampir 89 persen wanita memegang keputusan dalam rumah yangga untuk membuka rekening baru. Wanita juga mengelola 70 persen investasi sendiri tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan pasangan.

“Banyak wanita yang memiliki usaha informal, jangan salah jualan melalui (media sosial) instagram omzetnya bisa mencapai ratusan juta,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement