REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Indonesia dan Rusia sepakat meningkatkan kerja sama infrastruktur kedua negara, khususnya untuk mendukung visi kemaritiman Indonesia.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Senin 10 November 2014, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) di Beijing, Cina.
Secara khusus, dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri, kedua kepala negara membicarakan upaya peningkatan kerja sama investasi Rusia di Indonesia. Di antara investasi yang sedang dikembangkan Rusia di Indonesia adalah rencana investasi pada bidang smelter alumunium senilai sekitar satu miliar dolar AS.
Pertemuan Jokowi dengan Putin juga dilakukan untuk mencapai target nilai perdagangan kedua negara sebesar lima miliar dolar AS pada 2015. Dalam tiga tahun terakhir, angka perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan.
Pada 2011 angka perdagangan tercatat sebesar 2,54 miliar dolar AS atau meningkat dari 1,68 miliar dolar AS pada 2010. Pada 2012 angka perdagangan menjadi 3,37 miliar dolar AS. Pada 2013, nilai perdagangan meningkat 4,28 persen menjadi 3,52 miliar dolar AS.