Senin 10 Nov 2014 20:01 WIB

Indonesia Jaring Investor Cina

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Investor Kalibaru Mundur. Pekerja mengerjakan pembangunan terminal petikemas Kalibaru Tanjung Priok, Jakarta, Senin (7/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Investor Kalibaru Mundur. Pekerja mengerjakan pembangunan terminal petikemas Kalibaru Tanjung Priok, Jakarta, Senin (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah proyek pembangunan negara tengah digalakkan dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Menurut Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Jokowi pun menawarkan sejumlah investasi ke Cina.

"Kemarin Pak Presiden nyatakan, dia paparkan secara khusus. Untuk listrik 35 ribu megawatt yang harus dibangun," katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin (10/11). Selain itu, terdapat proyek pembangunan pelabuhan dan renovasi 24 pelabuhan, serta pembangunan rel kereta api di Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Papua. "Semua ditawarkan ke China," tambahnya.

Indroyono mengatakan kerjasama dengan Cina ini akan dilakukan dengan  memperkuat kembali jalur sutra. Menurutnya, hubungan Indonesia-Cina yang sudah terjalin sejak seabad lalu ini akan lebih ditingkatkan.

"Kesempatan jadi mitra bagus karena mereka sudah kuat. Misalnya mereka punya cadangan berapa 2,5 triliun dollar kalau nggak salah. Kenapa itu nggak diinvestasikan ke mari," kata Indroyono.

Untuk menarik minat para investor Cina, pemerintah pun akan mempermudah proses perizinan dan hambatan-hambatan lainnya. Menurutnya perekonomian Cina merupakan yang terbesar kedua di dunia. "Dan Indonesia itu pintunya Tiongkok. Pak Presiden memaparkan ini langsung dan kita lihat reaksi investor Tiongkok," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement