REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dalam bentuk uang elektronik (e-money) dinilai memiliki banyak keuntungan.
"Hal ini hanya dapat dilakukan apabila semua elemen masyarakat memiliki kesadaran tinggi menyampaikan data yang akurat dan jujur," kata pengamat ekonomi Universitas Indonesia Muslimin Anwar, Senin (3/11).
Menurut dia, e-money lebih efisien karena tidak diperlukan upaya pengiriman uang tunai yang membutuhkan waktu lebih lama serta keterlibatan tenaga pengadaan dan pendistribusiannya, dapat diminimalisir.
Kedua, dana kompensasi tepat sasaran dikarenakan langsung tertuju pada mereka yang memang berhak mendapatkannya.
"Jangan sampai terjadi perilaku masyarakat dengan serta merta semuanya mengaku mendadak miskin. Petugas Kelurahan harus benar-benar mengawasinya secara baik," tambahnya.
E-money pun diaggap mudah karena tidak memerlukan upaya datang ke bank, membuka rekening untuk menerima transfer dana kompensasi.
"Hal ini sangat menguntungkan khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil, pulau terluar yang tidak memiliki akses bank," katanya.
Dikarenakan bank tidak beroperasi di daerah pelosok itu, melalui e-money, dimanapun warga berada, akan dapat menerimanya dengan mudah.