Ahad 02 Nov 2014 19:20 WIB

DPR Dorong Pembangunan Kilang

Rep: C87/ Red: Erdy Nasrul
Kilang minyak di Irak
Foto: reuters
Kilang minyak di Irak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembangunan kilang minyak di dalam negeri dinilai menjadi persoalan penting. Pembangunan kilang akan menjadi siasat harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi lebih murah.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Sapta W Yudha, mengatakan hasil produksi kilang minyak di dalam negeri harganya akan jauh lebih murah disbanding impor minyak. 

“Karena mengimpor dalam bentuk crude (minyak mentah, red) yang akhirnya kita olah menggunakan refinery (kilang minyak, red) dalam negeri itu akan jauh lebih murah, dibandingkan mengimpor BBM dalam bentuk jadi,” kata Sapta dalam diskusi bertema Mimpikah Kedaulatan Energi di Kafe Pisa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11).

Menurutnya, membangun kilang menjadi prioritas pemenuhan BBM sambil menunggu dalam jangka panjang kesuksesan pemerintah membangun bahan bakar gas (BBG) sebagai bahan bakar murah. Pembangunan kilang dia artikan membeli kilang jadi dari negara lain kemudian diswap di Indinesia. Dengan syarat kilang bekas itu masih visible dan mempunyai durasi keteknikan yang cukup.

Menurutnya, anggaran pembelian kilang itu bakal dialokasikan di APBN.

“Tidak menutup kemungkinan partisipasi swasta yang pengin bangun kilang. Itu yang kita harapkan sehingga investasi kilang menjadi investasi yang menjanjikan,” imbuh Anggota DPR Fraksi Partai Golkar tersebut.

Di samping itu, pihaknya mendorong pemerintah mengembangkan BBG yang lebih murah dan bisa diterima masyarakat. Namun, harus dipastikan pembangunan infrastruktur, akses, dan suplai yang terjamin bagi masyarakat. Harga BBG saat ini masih dalam kisaran Rp 5.000 per liter. “Kita minta BBG menjadi prioritas,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement