REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan persoalan Waduk Jatigede menjadi salah satu prioritas utama pemerintah yang harus segera diselesaikan. Namun, ia belum bisa memastikan kapan waduk tersebut akan digenangi.
Mantan Menteri BUMN tersebut mengaku sudah membahas persoalan Waduk Jatigede kepada Presiden Joko Widodo dan kementerian terkait. Saat ini, ujar dia, pengoperasian waduk masih terkendala pembebasan lahan.
"Ini (Waduk Jatigede) harus jadi prioritas utama. Karena kalau misalnya kita bangun waduk baru, perlu waktu panjang. Waduk ini sudah jadi, tinggal kita isi air," kata Sofyan saat ditemui Republika di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (31/10).
Pengairan Waduk Jatigede masih harus menunggu Peraturan Presiden (Perpres). Perpres ini menjadi payung hukum terkait pembebasan lahan dan uang santunan warga yang menempati lokasi genangan.
Awalnya, Perpres tersebut dijanjikan keluar sebelum masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir. Waduk pun dijanjikan mulai diairi pada awal November. Namun kenyataannya, Perpres tersebut tak juga terbit hingga bergantinya pemerintahan.
Walaupun sekarang sudah dibahas oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Sofyan belum bisa memastikan kapan Perpres bakal dikeluarkan.
"Kami masih bicarakan alternatif. Belum bisa dipastikan kapan. Tapi sekali lagi Waduk Jatigede ini harus jadi prioritas utama. Kalau bisa diselesaikan maka waduk itu dalam tempo enam bulan sudah penuh dengan air," tutur dia.