REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menganggap nilai tukar rupiah saat ini merefleksikan kondisi dalam negeri.
Nilai tukar rupiah dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Jumat (31/10) tercatat pada Rp 12.082 per dolar AS, menguat dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat pada Rp 12.165 per dolar AS.
"Rupiah sudah merefleksikan apa yang terjadi di dalam negeri dan apa yang sudah dilakukan oleh the Fed," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat (31/10).
Langkah Bank Sentral AS, the Federal Reserve, yang menghentikan quantitative easing berpengaruh pada mata uang di seluruh dunia.
Langkah the Fed tersebut telah direspons oleh para investor. Perry mengatakan, apa yang dilakukan oleh investor di seluruh dunia sudah termasuk persepsi kenaikan Fed Fund Rate sebesar 1,4 persen pada tahun depan.
Ke depannya, berbagai hal diperkirakan akan menjadi sentimen positif terhadap rupiah. "Pertumbuhannya akan lebih baik. Fed Fund Rate lebih jelas," ujarnya.
Hal tersebut akan menjadi sentimen positif bagi arus portofolio asing untuk masuk, juga terhadap pergerakan rupiah ke depan.