Jumat 31 Oct 2014 14:54 WIB

Pengurus RT Minta Dilibatkan Kompensasi BBM

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jakarta, Selasa (7/10).(Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jakarta, Selasa (7/10).(Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para pengurus rukun tetangga (RT) menunggu kebijakan kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM pada Januari 2015 mendatang.

"Bila ada bantuan langsung tunai (BLT) atau pembagian kartu sehat maupun pintar idealnya melibatkan RT," ujar Ketua RT 02 RW 10, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Acun, Jumat (31/10).

Hal ini untuk menjamin keakuratan data penerima bantuan tersebut. Selama ini kata Acun, pengurus RT menjadi garda terdepan dalam penyaluran bantuan kepada warga. Jika data tidak akurat seperti ada warga mampu yang mendapatkan bantuan, maka pengurus RT yang disalahkan warga.

Oleh karena itu Acun berharap pemerintah pusat dapat melibatkan perangkat desa termasuk di dalamnya RT. Targetnya, penyaluran bantuan tersebut dapat tepat sasaran yakni untuk warga miskin yang sangat membutuhkan.

Di sisi lain Acun mengatakan, rencana kenaikan BBM telah dirasakan oleh warga kecil. Di mana, harga sayuran dan kebutuhan pokok masyarakat sudah mengalami kenaikan akibat rencana kenaikan BBM tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement