REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam waktu dekat Indonesia akan mengimpor daging sapi dari Jepang. Daging yang diimpor tersebut ditujukan untuk memenuhi permintaan daging wagyu.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementrian Pertanian, Akhmad Junaidi, membenarkan kabar tersebut. 

"Sekarang masih dalam proses persetujuan dan menunggu penandatanganan health protokoler kedua negara," kata Didik, panggilan akrab Junaidi, kepada Republika pada Selasa (21/10).

Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan proses sertifikasi untuk memeriksa kehalalan daging yang akan diimpor. Lukman menjelaskan dua tahun yang lalu pernah dilakukan sertifikasi terhadap komoditas yang sama. 

"Sehingga sertifikasi yang sekarang dilakukan sifatnya re-evaluasi dan perpanjangan sertifikat halal," ujarnya. 

Lebih lanjut Lukman menjelaskan, saat ini Jepang baru menyodorkan satu unit rumah potong hewan (RPH) untuk diperiksa kehalalannya oleh MUI. Menurutnya, kemungkinan masih ada beberapa RPH lagi yang akan diajukan oleh Jepang.

Dalam memeriksa kehalalan daging impor, MUI menerapkan dua tahap pemeriksaan yaitu on desk appraisal dan on site appraisal. Penyelesaian kedua tahap tersebut, kata Lukman, rata-rata membutuhkan waktu dua bulan.

Ia menerangkan bahwa RPH yang diperiksa telah lolos uji on desk appraisal. "Kami sudah menjadwalkan kunjungan ke Jepang untuk melakukan on site appraisal," imbuhnya.

Lukman menuturkan proses pemeriksaan on site appraisal hanya akan memakan waktu 1-2 hari. Karena, titik kritis yang diperiksa MUI hanya pada proses penyembelihan sapi. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika