Senin 20 Oct 2014 15:23 WIB

Industri Syariah Mikro Minta Jokowi Revitalisasi Gerakan Koperasi

Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
Foto: Republika/Aditya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi simpan pinjam atau koperasi jasa keuangan tetap tumbuh selama satu dekade ini, meski tanpa dukungan yang berarti dari Pemerintah. Mereka berkembang lebih karena inisiatif dan upaya masyarakat sendiri.

Koperasi jasa keuangan syariah atau Baitul Mal wa Tamwil (BMT) adalah salah satu yang paling pesat pertumbuhannya. Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia, Joelarso mengatakan BMT memiliki beberapa keunggulan yang sudah terbukti.

Pertama, sebagai koperasi yang dipercaya masyarakat luas untuk menyimpan dananya. Kedua, sebagai koperasi yang memberi edukasi masyarakat agar giat menabung dan merencanakan keuangannya. Ketiga, sebagai koperasi yang telah memberi pembiayaan mudah dan murah kepada anggota, yang mayoritas adalah usaha mikro.

"Keempat, sebagai usaha yang beroperasi secara syariah, BMT mendidik hidup yang baik secara Islami," kata dia seperti rilis yang diterima Republika, Senin (20/10). Ditambahkannya bahwa BMT mendorong masyarakat memiliki sikap produktif dan tindakan produktif.

Oleh karena itu ia berharap Pemerintahan Jokowi untuk lebih peduli kepada dinamika koperasi. Bahkan, ini adalah momentum yang tepat untuk merivitalisasi koperasi di Indonesia.

"Upaya yang serius untuk mengembalikan marwah koperasi sebagai sokoguru perekonomian amat mungkin dilakukan oleh pak Jokowi, karena sesuai dengan visi misi beliau," ungkap Joelarso melanjutkan.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement