Kamis 09 Oct 2014 17:58 WIB

Penggunaan Energi Baru Terbarukan Sumatra Utara Masih Minim

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Energi Terbarukan - Lampung
Energi Terbarukan - Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bauran energi baru terbarukan (EBT) pembangkit listrik PT PLN (Persero) di Sumatera Utara masih minim.

Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PT PLN Nasri Sebayang mengatakan, realisasi pemanfaatan EBT di wilayah Sumut sepanjang periode Januari-September 2014 masih terhitung kecil. ''Realisasi sampai September, MFO 8,91 persen, HSD 57,58 persen, air 22,16 persen, batu bara 9,21 persen, panas bumi 0,08 persen, biomass 1,59 persen, gas 0,48 persen,'' kata dia, Kamis (9/10) siang.

Menurut Nasri, pertumbuhan konsumsi energi listrik di wilayah Aceh dan Sumut meningkat.  Nasir juga memaparkan rencana pengembangan pembangkit listrik baru untuk periode 2015-2020.

Rencana penambahan pembangkit baru Sumatera, selama 2015-2020 dengan total kapasitas 9.838 MW memerlukan pendanaan 200 miliar dolar AS.

"Rencana pengembangan 2015-2020 berdasarkan sumber energi, PLTU 5.605 MW (57 persen), PLTM/G/U 2.355 MW (24 persen), PLTA 517MW (5,3 persen), PLTP 1.290 MW (13 persen), PLTMH 71MW (0,7 persen). Total 9.838 MW," kata Nasri.

Menurut Nasir, kondisi terkini untuk ketenagalistrikan di Sumbagut meliputi pasokan listrik kepada masyarakat dan dunia industri tidak mencukupi sehingga terjadi kesenjangan antara kemampuan pasokan dan kebutuhan.

Dia mengatakan, kualitas pasokan tidak bagus, tegangan tidak stabil, pemadam kerap terjadi. Di samping itu, daftar tunggu penyambungan listrik baru sampai dengan 850 MW tidak terlayani dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement