Kamis 09 Oct 2014 16:05 WIB

Rupiah Rontok, Subsidi BBM Diprediksi Membengkak

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memprediksi kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan membengkak. Hal tersebut diperparah dengan melemahnya kurs rupiah.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, berdasarkan realisasi per 30 September 2014 potensi over kuota sebesar 1,6 juta kiloliter (kl) hingga akhir tahun 2014.

Menurut Ali, besarnya subsidi sangat dipengaruh oleh sejumlah hal. ''Besarnya konsumsi, harga minyak dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Dia membantah, besarnya subsidi dipengaruhi oleh impor BBM. Pasalnya, harga BBM mengacu terhadap harga internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement