Kamis 09 Oct 2014 15:46 WIB

Industri Kendaraan dan Perhiasan Kena Imbas Suhu Politik

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pabrik Toyota di Indonesia diharapkan bisa terus menghasilkan mobil ekspor.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pabrik Toyota di Indonesia diharapkan bisa terus menghasilkan mobil ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian mencatat, sejumlah industri mengalami kelesuan pasca gonjang-ganjing perpolitikan tanah air. Industri yang lesu tersebut, dari sektor tersier. Seperti, industri kendaraan dan perhiasan.

Direktur Jenderal Hubungan Internasional Kementerian Perindustrian Agus Cahyana, mengatakan, kalau secara resmi belum ada industri yang melaporkan soal kelesuan akibat dampak dari politik. Namun, laporan lisan sudah ada. Akan tetapi, pihaknya belum melakukan inventarisasi data secara khusus.

"Makanya, kami belum tahu angka dari penurunan industri ini," ujarnya, Kamis (9/10).  Tak hanya industri kendaraan dan perhiasan, sepertinya suhu politik juga akan berdampak pada industri elektronik.

Meski demikian, pihaknya optimistis sampai akhir tahun industri tersebut akan kembali bertumbuh. Apalagi, bila pemerintahan baru nanti mampu memberikan sentuhan yang bisa meningkatkan nilai tambah.

Bahkan, saat ini saja industri yang mengalami pertumbuhan salah satunya semen. Pertumbuhannya 7,8 persen per tahun. Tak hanya itu, diperkirakan tahun depan sudah ada dua investor baru yang akan menanamkan investasinya di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement