REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO – Dalam merealisasikan komitmennya untuk membangun infrastruktur gas, PT Pertamina Gas (Pertagas) mulai membangun pipa gas Gresik-Semarang (Gresem) sepanjang 271 km. Proyek pipanisasi ini untuk menjamin pasokan gas di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya dalam penjelasannya hari ini, Rabu (8/10) di Bojonegoro, pembangunan pipa ini dengan konsep open access, dalam rangka mewujudkan infrastruktur gas terintegrasi di Pulau Jawa.
Proyek yang ground breakingnya dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung memiliki kapasitas 500 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyek yang pengerjaannya dilakukan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. – PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor – PT Kelsri ini memakan waktu 18 bulan, dan on stream pada kuartal pertama 2016.
Pipanisasi ini akan melewati empat kabupaten/kota di Jawa Tengah dan tiga kabupaten di Jawa Timur. Pipanisasi Gresem ini dimulai dari metering station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok.
Hendra yakin proses pengerjaan ini bisa selesai sesuai waktu yang telah direncanakan, mengingat sosialisasi kepada pemerintah daerah yang dilewati jalur pipa telah selesai dilaksanakan. Pembangunan ruas pipa baru ini menelan biaya 515,7 juta dolar AS.
Selain itu, Pertagas telah mendapat alokasi gas excess dari Jawa Timur yang berasal dari Kangean sebesar 30 MMSCFD pada 2016. Selain itu pada 2019 Pertagas juga mendapat suplai gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD dan potensi gas Cepu lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai tahun 2022.
Hendra Jaya meminta dukungan dari seluruh stakeholder di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mewujudkan pipanisasi Gresem. “Pembangunan proyek ini memiliki arti strategis, tidak saja dalam mendukung program pemerintah dalam konversi BBM ke gas untuk bahan bakar industri, juga mewujudkan infrastruktur gas yang terintegrasi di Pulau Jawa sebagai penopang perekonomian nasional,” jelasnya.
Upaya Pertagas merealisasikan pipa Gresem mendapat sambutan positif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa. Timur. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka pintu seluas-luasnya bagi Pertagas untuk mempercepat proses pembangunan proyek Gresem ini, agar secepatnya bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami mendukung proyek pipa Gresik-Semarang agar dapat memberikan dampak positif bagi industri, multiplier effect masyarakat hingga meningkatkan pendapatan daerah untuk pembangunan infrastruktur yg dibutuhkan Jateng,” tegas Ganjar.
Demikian halnya dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Ia menilai surplus gas di Jawa Timur belum sepenuhnya dinikmati masyarakat.
Kelak setelah pipa gas Gresem ini terbangun, maka setiap ruas yang dilewati pipa, masyarakat akan dapat memanfaatkan gas termasuk untuk rumah tangga dan transportasi. “Semakin cepat pipa selesai terbangun akan lebih baik bagi pemanfaatan gas di berbagai sektor di Jawa Timur,” katanya.