REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga kini kegiatan pertambangan di tambang terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mengizinkan aktivitas pertambangan dilanjutkan pasca insiden yang menewaskan empat orang akhir pekan lalu.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM R Sukhyar mengatakan, aktivitas tambang di tambang terbuka Grasberg bisa dilanjutkan apabila surat rekomendasi telah diterbitkan. ''Selasa pekan depan akan diterbitkan rekomendasi yang perlu dibenahi apa saja agar tidak terulang lagi,'' kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/10) siang.
Sukhyar menuturkan, penghentian sementara aktivitas tambang sejak 27 September untuk memudahkan kegiatan investigasi. Dia mengungkapkan, kegiatan investigasi akan selesai hari ini.
Namun, tim Inspektur Tambang harus melaporkan terlebih dahulu kepada pihaknya. Kemudian dibuat kesimpulan penyebab insiden serta diterbitkan rekomendasi perbaikan.
Peristiwa di Freeport terjadi sekitar pukul 07.24 WIT pada 27 September kemarin di tambang terbuka Grasberg. Insiden itu melibatkan satu unit kendaraan ringan untuk kegiatan operasi dan satu unit Haul Truck. Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang tewas dan lima orang diantaranya masih dalam perawatan.