Selasa 30 Sep 2014 22:24 WIB

UMKM Minta Bunga Kredit di Bawah Satu Persen

Rep: c88/ Red: Maman Sudiaman
Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berharap bunga kredit yang dibebankan kepada pelaku UMKM dapat lebih ditekan. Ketua Umum Paguyuban Karya Muda Mandiri, Sukrisnowati berharap bunga kredit bisa turun hingga di bawah satu persen.

Jika pemerintah ingin mengembangkan sektor UMKM, maka bunga kredit di sektor ini harus lebih rendah ketimbang kredit yang lain. Ia mencontohkan untuk pinjaman di bawah Rp 20 juta sebaiknya bunga cukup di kisaran 0,5-0,6 persen.

Menurutnya rata-rata UMKM yang mengajukan kredit di bawah Rp 20 juta adalah UMKM rintisan. Sebagai usaha yang sedang tumbuh, UMKM jangan dibebani dengan cicilan bank yang tinggi. “Ketimbang untuk membayar bunga bank, pendapatan usaha dapat dialokasikan untuk biaya operasional dan promosi,” terang Sukris kepada ROL, Selasa (30/9).

Berdasarkan pengalamannya, bunga kredit di bawah satu persen baru diterapkan pada program CSR perusahaan-perusahaan besar. Akan tetapi akses modal dan kredit dari CSR tersebut belum semudah pengajuan kredit ke bank. Di samping itu informasi CSR hanya beredar di kalangan tertentu.

Sukris mengatakan semua anggota paguyubannya yang merupakan pengusaha batik masih mengandalkan kredit perbankan. Alasannya, karena lebih mudah dijangkau dan prosedurnya tidak berbelit-belit. Sebelum mengajukan kredit, para anggota biasanya membandingkan terlebih dulu bunga antar bank. “Dana cair dalam tiga hari,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement