REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur of Regional Promotion Facility Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) , Aloysia Endang Wahyuningsih mengatakan peluang investasi di pedesaan masih besar. Namun desa harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan hasil investasi terbaik.
"Pemerintah pusat akan membantu realisasi proyek. Jadi bisa saja desa memberi gambaran BKPM mau investasi seperti apa," katanya akhir pekan ini. Investor, menurut Endang akan menyeleksi ketat target dimana akan menanamkan modalnya. Sementara kondisi yang terjadi adalah pemerintah daerah belum banyak pengalaman melakukan investasi.
"Desa dianggap belum punya pengalaman ketika berinvestasi langusng dengan pihak swasta yang lebih berpengalaman. Jadi harus ada penengah antara daerah dan ivestor yang terlibat sehingga bisa diwujudkan," kata Endang.
Dalam RAPBN 2015, pemerintah mengalokasikan dana desa sebesar Rp 9,1 miliar. Dana ini bisa digunakan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Setiap desa akan mendaqpatkan sekitar Rp 124 juta.