REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO--Starbucks berencana menyapu bersih kepemilikan unit operasinya di Jepang. Mengabiskan 913,5 juta dolar AS, Starbucks berharap bisa masuk ke pasar kedua terbesar usaha minuman kopi.
Kantor perwakilan Starbucks di Jepang menyatakan akan membeli 60,5 persen saham dan sudah masuk ke tahap kedua proses. Mereka berharap finalisasi bisa dilakukan di pertengahan 2015.
Lebih dari seribu outlet Starbucks di Jepang merupakan kelolaan bersama Starbucks dengan sebuah perusahaan operator merek-merek dagang ternama yang berbasis di Tokyo, Sazaby League. Untuk awalan, Starbucks akan membeli 39,5 persen saham Sazaby seharga 505 juta.
''Akuisisi ini akan mempercepat pertumbuhan usaha Starbucks di Jepang, termasuk mewujudkan potensi introduksi konsep baru kami,'' demikian pernyataan resmi Starbucks seperti dikutip AFP, Rabu (24/9).
Di pembukaan perdagangan saham Selasa (23/9), harga saham Starbucks Coffee Japan meningkat 4,50 persen ke level 1.462 yen.
Jepang merupakan tujuan ekspansi pertama Starbucks setelah perusahaan minuman kopi ini merambah AS pada 1996. Rencana Starbucks akan membuka pula jaringan outlet minuman teh Teavana di negeri sakura.
Lebih dari 25 ribu warga Jepang bekerja untuk perusahaan ini. Starbucks juga berhasil bertahan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi Jepang dengan hasil penjualan 137,7 juta yen hingga Maret 2014. Laba bersih yang mereka raih juga meningkat 28 persen menjadi 7,7 juta yen.