Rabu 24 Sep 2014 03:00 WIB

DPR: Meski Anak Perusahaan Pertamina Ditutup, Mafia Migas Tetap Gentayangan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Erdy Nasrul
Migas
Foto: AP
Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan pertamina, Petral, rencananya akan ditutup. Hal ini memicu perdebatan di sejumlah kalangan, termasuk DPR RI. Ketua Komisi VII DPR RI Milton Pakpahan angkat bicara mengenai hal ini. Berikut pendapatnya

Bagaimana rencana penutupan anak usaha PT Pertamina (Persero), Petral menurut Anda ?

Pemerintah harus menyiapkan lembaga lain atau solusi lain untuk menyediakan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Pasalnya, Petral kan bertujuan untuk memasok BBM tersebut.

Pemerintah harus menjamin bahwa pasokan BBM lancar dan tersedia. Artinya, masyarakat tidak kesulitan mendapatkan BBM meskipun Petral ditutup.

Namun, lebih baik Petral tidak dibekukan. Perusahaan tersebut lebih baik diperbaiki tata kelolanya.

Menurut Anda efektif untuk memberantas mafia migas ?

Tidak efektif. Pasalnya, skema pengganti Petral belum jelas dibuat. Intinya, tata cara penyediaan BBM belum jelas.

Lebih baik Petral dibenahi. Pertamina secara transparan terkait pembelian BBM tersebut.

Dahulu sewaktu Indonesia masih produsen minyak bumi kita memiliki tempat penjualan di luar negeri. Namun, karena sudah net oil importer, kita memiliki perwakilan untuk membeli BBM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement