Senin 22 Sep 2014 21:05 WIB

Mentan Harus Bisa Kembangkan Potensi Lokal

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Seorang wisatawan mancanegara menikmati wisata pertanian dengan membajak sawah di Desa Wisata Kebonagung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara
Seorang wisatawan mancanegara menikmati wisata pertanian dengan membajak sawah di Desa Wisata Kebonagung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Pembangunan pertanian harus berpihak pada kesejahteraan petani. Salah satu tantangan terbesar dalam membangun sektor pertanian adalah pengembangan potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Pasca Panen Kementrian Pertanian Ahmad Junaidi mengatakan kekayaan lokal harus bisa menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Ia berharap dalam lima tahun ke depan Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri.

"Contohnya, dalam mencapai target swasembada daging  pemenuhan kebutuhan daging sebaiknya diambil dari sapi lokal," kata Didik, panggilan akrab Ahmad Junaidi, kepada Republika saat dihubungi Senin (22/9).

Syarat ideal Menteri Pertanian (Mentan), lanjutnya, haruslah seseorang yang profesional dan mempunyai pengalaman empiris di bidang pertanian. Menurut Didik, sebagai pemimpin sosok mentan harus menguasai teknis di bidang pertanian. Sehingga dalam bekerja tidak sekadar bicara pada tataran konsep. "Terserah mentan berikutnya berasal dari internal atau eksternal kementrian yang penting profesional," tambahnya.

Tak hanya itu, calon mentan harus memiliki rekam jejak yang bersih dan integritas yang tinggi. Karena ke depan, menurut Didik, tantangan sektor pertanian tak hanya menuntut kuantitas hasil pertanian namun juga dituntut untuk meningkatkan kualitas produk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement